Jumat, 16 Juli 2010

Info Kesehatan: Operasi Katarak di Papua

Operasi Katarak Gratis di Pegunungan Mulia Papua

Palang Merah Indonesia (PMI) dan RS Dian Harapan di Jayapura melangsungkan pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Papua. Operasi katarak ini berlangsung bertahap selama 5 hari mulai Senin (21/6) dengan target 50 warga setempat mendapatkan pelayanan gratis ini.

“Kita telah mendata terdapat 50 warga yang telah mendaftar untuk melakukan pemeriksaan mata pada hari Senin (21/06),” kata Esra Selena, Staf Divisi Pelayanan Sosial dan Kesehatan Markas Pusat PMI.

Untuk pemeriksaan mata dan operasi katarak gartis ini, RSU Dian Harapan menurunkan 6 personil tim medis yang terdiri satu dokter dan lima perawat. Setiap pasien menjalani operasi katarak selama 30 menit sampai 1 jam.

Disamping itu, PMI juga membagikan 50 hingga 100 kacamata baca bagi masyarakat yang tidak mampu.

Pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis ini merupakan salah satu upaya PMI untuk mengatasi sulitnya akses kesehatan untuk masyarakat tidak mampu, terutama yang tinggal di pedesaan di kawasan dataran tinggi.

“Distrik Mulia adalah daerah yang minim akses kesehatan terutama ahli mata dengan kondisi masyarakat yang kurang informasi dan takut akan pengobatan medis modern. Sementara itu ahli mata di Papua hanya terdapat di Jayapura, Waena, dan Sorong,” tambah Esra

Sejumlah relawan PMI Kabupaten Puncak Jaya telah diturunkan untuk membantu mensosialisasikan rencana pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis ini melalui Dinas Kesehatan, gereja, rumah sakit, dan LSM kesehatan.

Pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis di Distrik Mulia ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilakukan kegiatan yang sama pada 20 April 2010. Sebanyak 62 pasien menjalani operasi katarak dan 439 warga mendapatkan pemeriksaan mata di RSUD Wamena. Mereka berasal dari 7 kabupaten, yaitu Jayawijaya, Yahukimo, Tolikara, Lani Jaya, Mambramu Tengah, Yalimo, dan Nduga.

Data Departemen Kesehatan (Depkes) menyatakan bahwa antara tahun 1993-1996, penyakit katarak menjadi penyebab kebutaan di Indonesia dengan prevalensi 1,5%. Penyakit katarak ini setiap tahunnya mencapai 210 ribu yang menempatkan Indonesia dengan salah satu kasus tertinggi di Asia Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar