Selasa, 29 Maret 2011

tips menghadapi tanah longsor

Ciri Daerah Rawan Longsor
1. Daerah berbukit dengan kelerengan lebih dari 20 derajat
2. Lapisan tanah tebal di atas lereng
3. Sistem tata air dan tata guna lahan yang kurang baik
4. Lereng terbuka atau gundul
5. Terdapat retakan tapal kuda pada bagian atas tebing
6. Banyaknya mata air/rembesan air pada tebing disertai longsoran-longsoran kecil
7. Adanya aliran sungai di dasar lereng
8. Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti adanya bangunan rumah atau saranan lainnya.
9. Pemotongan tebing untuk pembangunan rumah atau jalan

Upaya mengurangi tanah longsor
1. Menutup retakan pada atas tebing dengan material lempung.
2. Menanami lereng dengan tanaman serta memperbaiki tata air dan guna lahan.
3. Waspada terhadap mata air/rembesan air pada lereng.
4. Waspada padsa saat curah hujan yang tinggi pada waktu yang lama

Yang dilakukan pada saat dan setelah longsor

1. Karena longsor terjadi pada saat yang mendadak, evakuasi penduduk segera setelah diketahui tanda-tanda tebing akan longsor.
2. Segera hubungi pihak terkait dan lakukan pemindahan korban dengan hati-hati.
3. Segera lakukan pemindahan penduduk ke tempat yang aman.

Senin, 21 Maret 2011

TMS (Treaching Malling Service)

Digunakan untuk mencari identitas korban. Langkah yang digunakan antara lain mencari cirri-ciri korban yaitu à data yang berupa :

a. cari kartu identitas korban

b. cari tanda lahir korban (seperti tai lalat tompel, dll)

c. cari cacat tubuh yang ada

d. cari ciri yang menonjol pada korban

e. cari nomor/orang yang bisa dihubungi yang dekat dengan korban

f. lakukan pencarian keluarga korban

~ dipasang di papan pengumuman

~ hubungi keluarga

~ dll.

g. jika korban tidak bisa di cari ciri fisik, cari barang-barang yang di bawa korban (KTP, arlogi,

dll. Yang bisa untuk tanda)

h. jika tidak ada kartu tanda pengenal tapi korban masih sempurna (utuh) minimal wajah, bisa

di foto dan di pasang di papan info .

Senin, 07 Maret 2011

Pendarahan

Penanganan korban yang paling utama adalah “Pendarahan Arteri”

1. Arteri : Pendarahan yang mengucur terus-menerus

Cara menangani : Sumbat sumber darah, angkat / tempatkan pada posisi agak tinggi ±30o. Tekan aliran darah tapi jangan sampai terhenti.

1. Sumbat dengan pembalut cepat

2. Bila masih tembus, tambah pembalut cepat lagi

3. Bila masih terjadi lagi, ganti pembalut cepat yang luar dengan pembalut cepat baru

4. Tali / plester serapat mungkin agar pendarahan berhenti

2. Vena : Pendarahan yang mengalir

Cara menangani : 1. Usap darah ke arah menjauhi luka

2. Bersihkan dengan antiseptic

3. Tutup dengan kasa dan plester

3. Kapiler : Pendarahan yang merembes

Cara menangani : Cukup di usap darahnya dan dibersihkan dengan antiseptic