Jumat, 24 Juni 2011

PBT (tenda)

a. Mendirikan Tenda

7 orang tenaga KSR/PMR merupakan 1 Tim.

Seseorang yang menjadi pimpinannya, bersama-sama memeriksa peralatan, kalau sudah dan ternyata sudah lengkap, kemudian membagi kerja yaitu :

1 orang a sebagai pimpinan menentukan tempat berdirinya tenda nanti.

2 orang b bersama membuka gulungan tenda pada posisinya.

2 orang c menempatkan tiang utama pada tempat yang seharusnya.

2 orang d menempatkan blandar pada garis tengah tenda yang sudah ada lobang-lobang yang nantinya merupakan puncak tenda.

2 orang b setelah tiang utama dan blandar sudah dipasang di lobang-lobang tenda, tenda dilipat mejadi 2, sedang tiang utama dan blandar tidak kelihatan.

1 orang a + 2 orang b memasang 2 tali utama pada tiap ujung tiang utama.

2 orang c + 2 orang d mengikat pangkal tali sambil menarik tali utama.

1 orang a + 2 orang b memegang tali dan membantu menegakkan tiang-tiang utama.

1 orang a + 2 orang c memasang pasak utama.

2 orang d memasang tali utama pada pasak utama

2 orang b + 1 orang a memasang tiang samping beserta tali samping.

2 orang c + 2 orang d mengikat tali samping pada pasak yang telah ditanam.

1 orang a + 2 orang b membetulkan yang kurang sempurna.

Mendirikan tenda selesai ± 10 menit.

b. Membongkar Tenda

2 orang b melepas tiang samping kiri

2 orang c melepas tiang samping kanan.

2 orang d melepas pasak samping kanan kiri.

1 orang a memberi aba-aba tiang samping/tali samping/pasak samping yang sudah selesai pelepasannya dikumpulkan di suatu tempat, setelah selesai selanjutnya 2 orang b melepas pasak utama.

2 orang c melepas tali utama dan merobohkan tenda ke arah yang berlawanan.

2 orang d melepas tali utama dari ujung-ujung tiang dan mengumpulkan sekali.

2 orang a membuka tenda dari lipatan 2.

2 orang b melepas tiang utama dan blandar

2 orang a menutup kembali tenda dan melipat seperti semula.

2 orang c mengumpulkan peralatan yang masih tercecer.

Membongkar tenda ± 3 menit.

Kamis, 16 Juni 2011

Teknik Menghadapi & Menolong Orang Pingsan

- Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain.

- Jika wajah orang pingsan itu pucat fasih maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut.

- Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal.

- Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali.

- Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai di tubuh terlalu ketat maka kita bisa mengendurkan agar darah dapat mudah mengalir dan korban mudah bernafas serta udara bisa menyegarkannya. Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.

- Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum seperti kopi atau teh hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak.

- Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik.

- Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang jatuh pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara. Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban, jangan sampai mereka kecopetan saat serius membantu korban atau asyik melihat kejadian.

Minggu, 05 Juni 2011

PMR in ceremony

PMR in Ceremony, kata yang tak asing di telinga kita.ya....itulah salah satu tugas dan kewajiban kita sebagai PMR. Setiap Senin pada upacara bendera, kita diberi tanggung jawab untuk menjaga di setiap belakang barisan. Nah..sebenarnya kita juga ikut melaksanakan upacara, hanya saja formasi kita yang berbeda bahkan pada saat upacara, anggota PMR bertugas ganda, yaitu selain berkewajiban mengikuti upacara kami bertugas menjaga dan antisipasi bila ada peserta upacara yang sakit, atau tidak kuat untuk berdiri lama. Tugas penjagaan upacara ini dilakukan secara bergilir, sehingga tidak semua anggota ikut berjaga.kita juga membagi tugas ada yang berjaga di lapangan tetapi 1-2 orang mengatasi di UKS. PMR in Ceremony tak hanya bertugas di upacara bendera sekolahan, terkadang apabila ada acara tertentu dan diadakan upacara di alun-alun ngawi, kita sering dimintai bantuan oleh pihak PMI untuk ikut berjaga lapangan,d engan jumlah peserta yang dikata cukup banyak kami dipercaya untuk menyumbang kebaikan demi kepentingan bersama. Terkadang kami heran,,kenapa harus PMR SMADA . Tetapi hal itu tak menjadikan pertanyaan panjang buat kami. Kami merasa terpercaya dengan amanat tersebut. Rasa lelah kami hiraukan ketika mulai beraksi di lapangan, kita sadar itulah salah satu tugas dan kewajiban seorang anggota PMR. ”Membantu sesama tanpa mengharap suatu Balasan”. Nah..itulah sedikit cerita tentang Lamere D’wirada disaat-saat berjaga upacara.