Jerawat memang tak dapat dipisahkan dari kehidupan
remaja. Diperkirakan tiga dari empat remaja memiliki sejumlah jerawat.
Seringnya, jerawat menyerang kaum remaja yang sedang dalam masa pubertas. Hal
ini disebabkan perubahan hormon selama masa pubertas dapat merangsang
kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak) di kulit. Kelenjar sebasea
mengeluarkan lemak yang disebut sebum yang berfungsi melumasi rambut dan
kulit. Selama masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebih aktif dan
menghasilkan minyak yang berlebihan.
Jerawat dapat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri seseorang.
Terlebih jikajerawat terjadi pada diri seorang remaja. Jerawat sembuh secara
perlahan dan ada kemungkinan jika satu jerawat hilang akan muncul jerawat
yang lain. Ini membuat mereka yang berjerawat menjadi frustasi. Diperlukan
waktu bulanan bahkan tahunan untuk dapat mengatasi jerawat. Jerawat dapat
menimbulkan stres dan juga meninggalkan noda bekas jerawat.
Bagaimana jerawat terjadi???????
Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori
tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka kanal yang disebut folikel. Di dalam
folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak
membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun ketika
kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi
tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut
sebagai komedo.
Permukaan sumbatan dapat berwarna putih (disebut whiteheads) atau gelap
(disebut blackheads). Whiteheads berupa pori yang tersumbat yang tidak mempunyai bukaan, sementara blackheads berupa pori
yang terbuka dan mempunyai permukaan gelap. Jika pecah, maka isi yang
terkandung di dalamnya termasuk minyak dan bakteri dapat menyebar ke
sekeliling dan menyebabkan reaksi peradangan (inflamasi). Jika peradangan
terjadi jauh di dalam kulit, jerawat dapat membesar dan mengeras serta terasa
sakit yang disebut kista.
Umumnya jerawat dapat muncul di wajah, leher, dada, punggung, dan bahu.
Bagian tubuh tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar minyak
fungsional terbesar.
Diketahui ada 3 faktor yang berperan dalam timbulnya jerawat, yakni produksi
minyak yang berlebih (sebum), pengelupasan sel kulit mati yang tidak teratur
sehingga dapat mengiritasi folikel di kulit, dan adanya bakteri.
Perubahan hormonal tubuh dapat mencetuskan timbulnya jerawat. Umumnya
perubahan hormonal ini terjadi pada remaja (baik anak laki-laki maupun anak
perempuan); wanita dan anak perempuan pada 2-7 hari sebelum periode
menstruasi; wanita hamil; dan pasien pengguna obat tertentu seperti kortison,
steroid, testosteron, estrogen dan fenitoin. Mereka yang disebutkan di atas
memiliki faktor risiko untuk mengalami jerawat.
Adapun faktor risiko yang lainnya meliputi kontak langsung dengan produk
untuk rambut atau kosmetik yang mengandung minyak; riwayat keluarga berjerawat
dimana jika orang tua berjerawat maka anak mungkin akan berjerawat juga;
serta adanya friksi atau tekanan pada kulit disebabkan hal tertentu seperti
telepon atau telepon selular, helm, kerah baju yang ketat, dan ransel.
Penggunaan pil KB dan stres juga dapat memperhebat jerawat di kemudian hari.
Berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang, makanan hanya memiliki sedikit
pengaruh pada jerawat. Menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit
dengan sabun atau bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit dapat membuat
jerawat bertambah parah.
Bagaimana Mengatasi Jerawat???????
Berikut perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasi jerawat yang
masih terbilang ringan:
- Pastikan faktor-faktor yang memperhebat timbulnya jerawat. Hindari
bahan kosmetik yang berminyak atau berlemak, tabir surya, produk
pembentuk rambut atau penutup jerawat. Gunakan produk yang berlabel
menggunakan bahan dasar air atau nonkomedogenik.
- Basuhlah bagian wajah yang bermasalah itu setiap hari dengan
pembersih yang secara perlahan akan mengeringkan kulit dan menyebabkan
folikel-folikel mengelupas.
- Coba losion jerawat yang dijual bebas (mengandung bahan aktif
benzoil peroksida, resorsinol atau asam salisilat) untuk mengeringkan
kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan.
- Terkena paparan sinar matahari ringan dan penggunaan lampu matahari
secara hati-hati mungkin bisa menolong. Namun terlampau banyak matahari
dapat menyebabkan kerutan dan kanker kulit di kemudian hari.
- Jaga agar rambut tetap bersih dan tidak menutupi wajah.
- Amati apakah ada tanda-tanda penyebaran infeksi melewati pinggiran
jerawat.
- Kecuali jelas ada makanan tertentu yang memperhebat jerawat, tidak
perlu berhenti mengkonsumsi suatu makanan. Makanan tertentu seperti
coklat yang pernah dianggap menimbulkan jerawat, ternyata secara umum
bukan biang keladinya.
- Jangan menusuk atau memencet jerawat. Tindakan ini dapat menyebabkan
infeksi atau menimbulkan bekas.
Umumnya jerawat bukanlah suatu keadaan medis yang
serius. Jerawat pada kebanyakan kasus akhirnya akan lenyap dengan sendirinya.
Namun jika Anda mengalami jerawat yang menetap atau kista yang telah
meradang, segeralah berkonsultasi dengan dermatologis (dokter spesialis
kulit) untuk menghindari terjadinya noda bekas jerawat dan kerusakan kulit
lebih lanjut.
Jerawat yang membandel harus diatasi segera. Prinsip pengobatan jerawat
bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel
kulit, melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau merupakan
kombinasi dari keseluruhannya.
Perlu diingat bahwa pengobatan jerawat tidak dapat dilakukan dengan instan.
Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan minggu, sehingga diperlukan
kesabaran dalam mengatasi jerawat.
Dokter akan merekomendasikan obat resep yang digunakan di kulit (topikal)
atau diminum (oral). Obat oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan selama
kehamilan, terutama sepanjang trimester pertama karena dapat berpengaruh
terhadap janin.
Jenis Pengobatan Jerawat
- Pengobatan topikal. Losion jerawat dapat mengurangi minyak, membunuh
bakteri dan mempercepat pengelupasan sel kulit mati. Losion yang dijual
bebas umumnya mengandung benzoil peroksida, sulful, resorsinol, asam
salisilat atau asam laktat sebagai bahan aktifnya. Produk ini dapat
membantu untuk jerawat yang ringan. Jika jerawat tidak merespon
pengobatan ini, dokter dapat memberikan losion yang lebih kuat.
Tretinoin dan adapalene merupakan contoh obat resep topikal yang
merupakan turunan vitamin A. Bekerja dengan mempercepat pengelupasan sel
dan mencegah penyumbatan folikel. Antibiotik topikal diperlukan untuk
membunuh kelebihan bakteri kulit. Kombinasi terapi kadang diperlukan untuk
mendapatkan hasil optimal.
- Antibiotik. Untuk jerawat sedang sampai berat, antibiotik oral
diperlukan untuk mereduksi bakteri dan melawan peradangan. Mungkin
diperlukan antibiotik dalam hitungan bulan atau menggunakan kombinasi
dengan produk topikal.
- Isotretinoin. Untuk kista yang dalam, antibiotik tidaklah cukup.
Isotretinoin merupakan pengobatan yang cukup kuat untuk kista atau
jerawat yang tidak merespon pengobatan lain. Obat ini digunakan untuk
jerawat yang menjengkelkan. Sangat efektif, namun diperlukan pengawasan
dermatologis karena efek sampingnya. Isotretinoin dihubungkan dengan
kelahiran cacat, sehingga tidak dapat digunakan oleh wanita hamil dan
wanita yang berencana hamil selama perawatan atau beberapa minggu
sebelum perawatan berakhir. Isotretinoin dapat meningkatkan trigliserida
dan kolesterol dalam darah dan meningkatkan kadar enzim hati. Dilaporkan
juga terjadi peradangan usus karena penggunaan isotretinoin.
- Kontrasepsi oral. Kontrasepsi oral termasuk kombinasi norgestimate
dan etinil estradiol, menunjukkan peningkatan jerawat pada wanita.
Kontrasepsi oral dapat menimbulkan efek samping sehingga penggunaanya
harus di bawah pengawasan dokter.
- Laser. Laser dapat mencapai bagian lebih dalam dari kulit tanpa
merusak permukaan kulit. Laser dapat merusak kelenjar minyak dan
menyebabkan minyak yang dihasilkan lebih sedikit. Terapi ini juga dapat
meningkatkan tekstur dan mengurangi bekas jerawat, sehingga dapat
menjadi terapi yang baik untuk jerawat dan bekas jerawat.
- Prosedur kosmetik. Pengelupas kimia dan mikrodermabrasi mungkin
membantu untuk mengontrol jerawat. Prosedur konsmetik ini lebih efektif
jika dikombinasikan dengan perawatan jerawat yang lain.
Bagaimana mencegah jerawat??????
Sekali jerawat menghilang, diperlukan lanjutan perawatan untuk mencegah agar
jerawat tidak kembali. Anda dapat mencegah jerawat baru dengan perawatan
sendiri, seperti mencuci kulit dengan pembersih yang lembut dan hindari
menyentuh area yang berjerawat. Berikut beberapa tips untuk mencegah jerawat:
- Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Dengan
mencuci akan memindahkan kelebihan minyak dan sel kulit mati. Namun
terlalu banyak mencuci dapat mengiritasi kulit. Cuci dengan menggunakan
pembersih yang lembut dan bebas minyak, produk kulit berbahan dasar air.
- Gunakan krim atau gel jerawat untuk membantu mengurangi kelebihan
minyak. Pilih produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam
salisilat sebagai bahan aktifnya.
- Hindari penggunaan make-up yg berat. Pilih kosmetik tabur yang lebih
tidak mengiritasi.
- Bersihkan make-up sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik di wajah
dapat menutup pori-pori. Buang make-up yang telah lama dan bersihkan
kuas dan aplikator kosmetik secara teratur dengan air sabun.
- Gunakan pakaian yang nyaman. Pakaian yang ketat dapat memerangkap
panas dan lembab, sehingga dapat mengiritasi kulit. Jika memungkinkan,
hindari tali pengikat yang terlalu rapat, ransel, helm dan alat olahraga
yang dapat menimbulkan friksi dengan kulit.
- Mandi setelah berolahraga atau bekerja yang mengeluarkan keringat.
Ini dilakukan karena minyak dan keringat di kulit dapat menjerat kotoran
dan bakteri.
|